analisis penggunaan frasa “gunung dan laut”
pada lagu payung teduh yang berjudul “cerita tentang gunung dan laut”
|
JURNAL
|
Disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
|
Oleh:
|
Sansan Dwi Faturochman(1401932)
|

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA
INGGRIS
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Analisis Penggunaan Frasa “Gunung dan
Laut” Pada Lagu Payung Teduh Yang Berjudul “Cerita Tentang Gunung dan Laut”
Sansan Dwi Faturochman
ABSTRAK
Lagu Cerita Tentang Gunung Dan Laut adalah lagu dari payung teduh yang
memiliki makna yang berisi tentang pesan moral untuk umat manusia agar meski
pun manusia memiliki kekurangan atau ketidanyamanan dalam hidupnya, seorang
manusia diharuskan untuk tidak mengeluh dan berfikir seperti peran Gunung di lagu tersebut yang
menjelaskan bahwa Gunung pun yang selalu di selimuti ketidaknyamanan tidak
pernah sekali pun menangis atau yang di maksud dengan mengeluh. Dan juga
manusia yang telah di berikan kenyamanan dan kelebihan tidak seharusnya
berfikir bahwa dia bisa tertawa di atas penderitaan orang – orang yang
memiliki ketidakberuntungan. Orang yang diberi kelebihan harus meniru peran Laut dalam lagu tersebut yang
dijelaskan bahwa meski pun Laut memiliki kesejukan dan kenyamanan, Laut tidak pernah tertawa.
Lagu ini mempunyai pesan moral pada pendengar bahwa semua manusia adalah sama atau setara baik
itu yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Sesungguhnya takdir yang diberikan
oleh Tuhan kepada manusia adalah baik, hanya tinggal manusianya sendiri yang
membawa perubahan dalam hidupnya. Namun, yang menarik perhatian penulis adalah
penggunaan frasa Gunung dan Laut dalam judul lagu tersebut yang
ternyata frasa Gunung dan Laut dalam lagu tersebut adalah hanya
sebagai perumpamaan karena kata Gunung
dan Laut memiliki kesamaan sifat
dengan pesan moral yang ingin disampaikan penulis lagu Cerita Tentang Gunung Dan Laut.
Kata kunci
: Gunung dan Laut, Frasa, Makna
PENDAHULUAN
Adalah
hal yang lumrah jika dalam sebuah lagu memiliki lirik yang terkesan metafora
dengan makna – makna yang mendalam di setiap katanya. Penulis lagu dengan
sengaja memadukan instrumen musik dengan lirik yang terkesan berlebihan untuk
memanjakan si pendengar agar pendengar bisa terbawa oleh suasana musik nya dan
memahami betul lirik dari lagu tersebut yang tak sedikit dari para penulis yang
membuat lirik dengan tujuan untuk memberikan pengajaran tentang nilai – nilai
kehidupan adapun untuk sekedar menceritakan pengalaman hidup si penulis.
Banyak
musisi yang membuat lagu dengan lirik yang dibuat seindah mungkin dengan kata –
kata yang dengan sengaja disusun tidak mengikuti kaidah bahasa yang benar. Ada
pula yang mengganti subjek atau pelaku utama dalam sebuah lirik lagu yang
membuat lagu tersebut lebih indah.
Lagu
Cerita
Tentang Gunung Dan Laut dari Payung Teduh yang membuat penasaran si
penulis, mengapa harus menggunakan frasa Gunung dan
laut
dan apakah makna dari lagu tersebut
sehingga judulnya mengalami perubahan atau perumpamaan, dengan menggunakan
metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis
dan menjelaskan tentang fenomena – fenomena, atau kondisi yang ada sekarang
ini, atau di masa lampau.
Bahan Dan Metode
Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan
untuk menganalisis dan menjelaskan tentang fenomena – fenomena, atau kondisi
yang ada sekarang ini, atau di masa lampau, dengan menganalisis lirik lagu Cerita
Tentang Gunung Dan Laut. Metode ini dipilih penulis karena sesuai dengan
bahan penelitian, yaitu lagu Cerita Tentang Gunung Dan Laut dari Payung
Teduh.
Bahan yang
digunakan berupa lagu Cerita Tentang Gunung Dan Laut dari Payung
Teduh dan lirik lagu tersebut untuk
memperjelas dan mempermudah analisis frasa.
Setelah
mendengarkan lagu tersebut dan menemukan bagian – bagian lirik yang dapat
dianalisis. Maka, dianalisis lebih lanjut tentang penggunaan frasa Gunung dan Laut.
Hasil
Apa yang didapat
setelah penelitian tersebut adalah interpretasi penulis tentang penggunaan
frasa Gunung dan Laut
, dengan cara menganalisis lirik lagu tersebut.
Pembahasan
Interpretasi
adalah suatu pandangan teoritis terhadap suatu hal atau suatu pemikiran tentang
sesuatu
Berdasarkan
penelitian yang didapat, yaitu interpretasi penulis terhadap penggunaan
frasa Gunung dan Laut
yang didapat dengan cara menganalisis tiap
bait dari lirik lagu tersebut, dengan hasil sebagai berikut :
Aku pernah berjalan
disebuah bukit
Tak ada air
Tak ada rumput
Tanah terlalu
kering untuk ditapaki
Panas selalu
menghantam kaki dan kepalaku
Aku pernah berjalan diatas laut
Tak ada tanahTak ada batu
Air selalu merayu
Menggodaku masuk ke dalam pelukannya
Tak perlu tertawa atau menangis
Pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut
Tak punya rasa
Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukkan bersama tariannya
Dari lirik tersebut
penulis berinterpretasi bahwa :
Bait
pertama menggambarkan
tentang kekurangan seseorang atau sifat seseorang yang tidak bisa berbuat apa pun
dan tidak mempunyai kelebihan juga tidak memiliki kenyamanan dalam hidupnya.
Bait
kedua menggambarkan
tentang seseorang yang bertolak belakang dengan bait pertama, bait kedua ini
menggambarkan seseorang yang mempunyai kelebihan dan kenyamanan di dalam hidupnya.
Namun, dia sama sekali tidak sombong dan tidak merasa bangga dengan apa yang
ada dalam dirinya.
Bait
ketiga memiliki makna
yang bersifat memotivasi orang yang ada di bait pertama, dengan memberikan
pemikiran bahwa dia tidak perlu menangis atau bersedih meski pun kejelekan dan
ketidaknyamanan ada dalam dirinya karena semua manusia hakikatnya adalah sama
dibalik semua kekurangan itu pasti ada kelebihan.
Bait
keempat bercerita bahwa
gunung yang sama sekali tidak memiliki kenyamanan mampu untuk tidak menangis
karena dia sadar dia adalah sebuah gunung, dan takdir gunung memang seperti
itu. Dan juga di bait keempat ini menceritakan bahwa laut pun yang diselimuti
kesejukan, dia tidak pernah tertawa atas apa yang dia miliki karena laut memang
ditakdirkan seperti itu. Dan ini adalah gambaran sifat orang yang ada di bait
kedua. Di bait ini dapat dilihat dengan jelas pesan yang disampaikan oleh
penulis lagu bahwa manusia harus
berfikir seperti peranan Gunung dalam lagu ini bahwa sekurang – kurangnya
manusia itu adalah takdirnya dan sejelek – jeleknya takdir yang di berikan
Tuhan-Nya itu adalah baik bagi penerimanya, manusia hanya diberi kesempatan
untuk berusaha agar bisa mengubah nasibnya. Manusia juga harus berfikir seperti
Laut
bahwa meski pun manusia di beri
kelebihan dan kenyamanan dalam hidupnya , manusia tidak seharusnya merasa lebih
dari yang lain karena semua manusia itu sama atau setara.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan frasa Gunung
dan Laut dalam lagu
Cerita Tentang Gunung Dan Laut dari Payung Teduh
adalah hanya sebagai perumpamaan. Mengapa harus Gunung dan Laut ?
itu dikarenakan kata Gunung dan Laut
adalah kata yang cocok untuk untuk dijadikan perumpamaan dari lagu
tersebut berdasarkan kesamaan – kesamaan sifat yang dimiliki Gunung
dan Laut dengan pesan moral yang ingin di
sampaikan penulis lagu tersebut.
DAFTAR
PUSAKA
KapanLagi.com. (2013). “Lirik
Lagu Cerita Tentang Gunung Dan Laut – Payung Teduh”. [Online]. Tersedia: http://lirik.kapanlagi.com/artis/payung_teduh/cerita_tentang_gunung_dan_laut
. [05 Januari 2015]
saya sangat menyukai cerita ini, saya tunggu cerita selanjutnyaa :)
BalasHapushttp://www.maxisbola.com/NewIndex.aspx
Saya suka makna lagu ini:v
BalasHapusSaya suka makna lagu ini
BalasHapus