PENGGUNAAN KATA
PANGGILAN YANG DIGUNAKAN PASANGAN KEKASIH DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
INDONESIA
Linna
Amanda (1405185)
Bahasa
dan Sastra Inggris
Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Universitas
Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Kata panggilan
merupakan sesuatu yang relatif antar individu, khususnya antara pasangan
kekasih. Kata panggilan digunakan untuk menunjukan kedekatan dan kasih sayang
dalam sebuah hubungan. Banyak jenis kata panggilan yang umum dipakai pasangan
kekasih di Indonesia, namun akhir-akhir ini marak terdengar kata panggilan yang
terkesan tidak pantas untuk digunakan khususnya oleh kalangan remaja.
Masyarakat mempunyai banyak tanggapan tentang macam-macam kata panggilan
tersebut yang disuarakan melalui berbagai macam media diskusi termasuk melalui
forum internet.
Kata kunci: Kata
panggilan, relatif, pasangan kekasih, tanggapan masyarakat.
PENDAHULUAN
Dalam
kehidupan bermasyarakat tiap individu mempunyai hubungan yang relatif dalam
kedekatan antara satu sama lain. Kedekatan yang dialami antar individu tentunya
berbeda untuk setiap orang sehingga bersifat relatif. Hubungan kedekatan yang
relatif ini menimbulkan perbedaan kata panggilan atau kata sapaan yang
digunakan dalam bersosialisasi. Pengertian Kata panggilan atau kata sapaan
menurut Badan Bahasa dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
adalah “kata yang digunakan untuk menegur sapa orang yang diajak
berbicara (orang kedua) atau menggantikan nama orang ketiga”.
Kata panggilan ini relatif dengan hubungan antara dua orang
atau lebih misalnya hubungan antara rekan kerja, sepasang suami istri,
sekumpulan sahabat, dan lain-lain. Hubungan tersebutlah faktor utama dalam kata
panggilan. Selain itu kata panggilan juga disebabkan faktor kebudayaan seperti
suku dan adat istiadat yang sudah diterima dan ditanamkan oleh masyarakat.
Faktor kebudayaan ini menghasilkan banyak perbedaan kata panggilan yang
biasanya digunakan dilingkup masyarakat yang tidak begitu luas seperti disuatu
daerah atau suatu komunitas budaya. Kata panggilan yang digunakan dalam
masyarakat dalam bersosialisasi berubah mengikuti tren sesuai perkembangan
zaman. Kata panggilan juga disesuaikan dengan umur seseorang dan ruang lingkup
sosialnya.
Di era globalisasi ini banyak pengaruh yang masuk ke berbagai
aspek kehidupan masyarakat Indoneisa tak terkecuali kata panggilan. Banyak kata
panggilan yang terserap dan tercampur dari bahasa asing beredar dikalangan
remaja dan masyarakat di kota-kota besar Indonesia. Biasanya kata panggilan
yang baru dan unik menyebar cepat dikalangan remaja anak sekolah dan kuliah
yang akhirnya menyebar ke kalangan umum. Tak halnya kata panggilan tersebut
banyak yang aneh dan terkesan tidak sesuai seperti kata panggilan yang akan penulis
bahas di jurnal ini yaitu kata panggilan dalam hubungan pasangan kekasih di
Indonesia yang ternyata mulai terkesan nyeleneh
di mata masyarakat.
Belakangan ini dampak
negatif era modern yang telah menyerang adat istiadat ternyata tak luput dari
kata panggilan. Dijaman sekarang ini bisa dilihat bahwa banyak kalangan dibawah
umur sehingga banyak anak-anak yang berperilaku seperti orang dewasa. Hal ini
dapat dibuktikan dari mulai banyaknya anak dibawah umur yang telah menjadi
pasangan kekasih dan melewati norma-norma sosial yang tidak pantas dilakukan
untuk anak dibawah umur. Dan lagi anak-anak remaja yang sudah mulai memadu
kasih tersebut membuat masyarakat memandang buruk kepada mereka karena kata
panggilan yang digunakan terkesan tidak pantas. Selain dipakai anak-anak
remaja, biasanya kalangan anak muda dari umur 20-25 juga memakai kata panggilan
yang sama dan juga terkesan tidak pantas. Maka dari itu disini penulis
akan membahas kata panggilan yang digunakan
dalam pasangan kekasih dan pengaruhnya dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia.
BAHAN
DAN METODE PENELITIAN
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penulis mengamati dan meneliti sebuah forum sosial
budaya yang membahas kasus sosial tentang kata panggilan yang digunakan
pasangan kekasih di mata masyarakat Indonesia Forum yang diamati adalah sebuah
forum dari sebuah portal internet tabloid berita Indonesia yaitu Detik di
bagian forum sosial budaya dan forum dari Kaskus sebuah forum diskusi terbesar
di Indonesia.
Forum detik.com dimulai
dengan salah satu pertanyaan dan opini yang dijelaskan oleh seorang member
beridentitas rosa_rozano seperti berikut Panggilan kesayangan kepada pacar anak ABG jaman sekarang,
apa tanggapan kalian? Lalu penulis mengamati dan
menganalisa tanggapan dan diskusi yang diberikan oleh member forum yang berjumlah
48 tanggapan. Sedangkan di forum kaskus.co.id
dimulai dengan halaman diskusi tentang kata panggilan pasangan kekasih zaman
sekarang oleh seorang member beridentitas gwrico dan mendapatkan 2112 tanggapan
dari member kaskus.co.id lainnya. Dari
diskusi dan tanggapan para member dua
forum inilah penulis mengamati dan menganalisa kasus sosial budaya ini.
HASIL
Berdasarkan
forum kaskus yang telah diamati dan diteliti tentang panggilan kekasih pada zaman sekarang dapat
ditemukan banyak macam kata panggilan pasangan kekasih yang beredar di
masyarakat, khususnya remaja. Ada beberapa kata panggilan standar untuk
hubungan pasangan kekasih di Indonesia yaitu sayang dan sejenisnya seperti
bebeb dari serapan baby, nama
masing-masing, nama panggilan sesuai
sifat dan karakteristik pasangan itu sendiri seperti kurus-tembem, dan juga
diambil dari pasangan yang ada dianimasi seperti micky-minnie dan olive-popeye.
Kata panggilan yang standar tersebut dianggap normal dan dapat diterima oleh
masyarakat Indonesia. Sedangkan , ternyata ada beberapa kata panggilan yang aneh
dan tidak pantas untuk digunakan oleh sepasang kekasih, khususnya remaja yang
masih duduk dibangku sekolah seperti papi-mami / ayah-bunda / abi-umi yang seharusnya nama panggilan untuk pasangan
suami-istri.
Sedangkan di forum detik tentang panggilan kekasih yang
digunakan remaja zaman sekarang, tanggapan masyarakat terhadap kasus tersebut
bermacam-macam. Tanggapan yang diberikan untuk kasus pasangan kekasih remaja beberapa
ada tanggapan positif namun ditemukan
lebih banyaknya tanggapan negatif yang diberikan. Bahkan hampir seluruh dari
tanggapan bersifat negatif dan yang bersifat positif hanya karena beranggapan
itu adalah hal individu. Tanggapan negatif disebabkan oleh tidak pantasnya
subjek yang menggunakan kata panggilan tersebut. Masyarakat berpendapat bahwa
pasangan yang masih remaja tidak pantas untuk menggunakan kata panggilan yang
seharusnya digunakan oleh pasangan yang sudah menikah seperti ayah-bunda karena
terkesan berlebihan dan bahkan menjijikan.
PEMBAHASAN
Penggunaan
kata panggilan antara pasangan kekasih merupakan sesuatu yang biasa di
masyarakat Indonesia maupun luar negeri. Kata panggilan tersebut juga sebagai
penanda kasih sayang kepada satu sama lain dan juga sebagai penanda untuk
status hubungan antara dua orang.
Kata panggilan antar kekasih adalah hal yang biasa untuk
digunakan dan didengar orang lain, namun ternyata akhir-akhir ini banyak kata
panggilan yang aneh dan tidak pantas beredar dikalangan remaja. Belakangan ini
banyak kata panggilan yang tidak didengar dari anak yang masih dibawah umur
untuk memanggil pasangannya seperti ayah-bunda dan membuat masyarakat kaget dan
jijik. Entah dari mana asal mulanya kata panggilan yang seharusnya digunakan
pasangan menikah digunakan oleh kalangan remaja sekarang. Ini bukanlah pengaruh
dari negara lain karena di negara lain pasangan kekasih tidak seperti ini
melainkan hanya menggunakan kata panggilan standar saja seperti sayang, honey, dan kata-kata manis lainnya.
Mungkin kata panggilan yang melewati kodrat tersebut juga sebagai doa agar hubungan
pasangan kekasih dapat sampai ke jenjang yang diinginkan. Tapi yang dilihat
masyarakat adalah tidak pantasnya subjek yang melakukan dan berpendapat anak
remaja zaman sekarang sudah mulai bersifat lebih dewasa dari umur aslinya dari
tingkah laku dan perkataan.
Sebagian masyarakat juga menilai bahwa perkembangan kata
panggilan yang tidak pantas di kalangan remaja itu merupakan hasil lingkungan
sosialnya, bahwa remaja tersebut mendapatkan ide dari orang-orang yang lebih
tua dan tidak dapat menyerap dengan baik serta tak ada yang membimbing untuk
membenarkan kodrat dalam memakai kata panggilan. Selain itu, masyarakat juga
berpendapat bahwa hal tersebut terjadi karena memang remaja tersebut berharap
agar mereka dapat menjalani hubungan yang serius dan berjalan lama.
Sebenarnya tidak anak remaja saja yang menggunakan kata
panggilan seperti itu, banyak juga orang dewasa yang menggunakannya. Namun
masyarakat beranggapan bahwa anak remaja seharusnya masih bermain-main saja
dalam hal cinta, tidak terlalu serius karena dimasa remaja memang waktunya
untuk mencari jati diri dan mengejar cita-cita.
Masyarakat juga beranggapan jika didalam hubungan yang masih tanpa ikatan
jelas seperti pacaran sebaiknya jangan melakukan dan beranggapan yang dalam
seperti kata panggilan yang ayah-bunda. Itu dapat berefek buruk bila hubungan
tidak lagi berjalan dan akan
meninggalkan kenangan yang lebih buruk kepada pasangan itu, juga
lingkungan sekitar dapat beranggapan bahwa bila suatu pasangan sudah terlalu
dalam seperti itu mereka akan lebih berspekulasi yang tidak jelas terhadap
mereka.
KESIMPULAN
Kata panggilan pasangan kekasih
dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia bermacam-macam. Terdapat kata-kata
standar yang dapat diterima oleh masyarakat luas seperti sayang, baby, ndut, dan sebagainya. Namun ternyata di zaman sekarang ini banyak
pula bermunculan kata panggilan yang banyaknya beredar di kalangan remaja dan
tidak pantas seperti ayah-bunda dan mendapat tanggapan negatif dari masyarakat
karena terlalu berlebihan untuk hubungan yang masih tanpa ikatan. Masyarakat
beranggapan bahwa dalam menjalani hubungan kekasih sebaiknya jangan terlalu
serius, berlebihan, dalam, dan dewasa karena terkesan tidak pantas khusunya
untuk kalangan remaja.
DAFTAR
PUSTAKA
Subhanallah, ternyata nama panggilan pun bisa berpengaruh ya...
BalasHapus