Selasa, 06 Januari 2015

PENGARUH PENGGUNAAN KATA BAHASA ASING YANG DISISIPKAN DALAM PERCAKAPAN SEHARI-HARI - IQBAL BAGASKARA PRATAMA (1400535)

Pengaruh Penggunaan Kata Bahasa Asing yang Disisipkan Dalam Percakapan Sehari-hari
Oleh
Iqbal Bagaskara Pratama
1400535

Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
Universitas Pendidikan Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang  maraknya penggunaan kata asing yang khususnya dilakukan oleh anak-anak ataupun  remaja di jaman sekarang, dan juga mengenai dampak yang terjadi akibat fenomena ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan meneliti dokumen elektronik mengenai penggunaan kata bahasa asing dalam percakapan sehari-hari. Tidak hanya itu, untuk memperkuat penelitian ini penulis melakukan percakapan langsung dengan beberapa orang yang dianggap berpengaruh kuat dalam konteks pembahasan jurnal ini.

Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat dilepaskan dari pengaruh dunia luar, khususnya dunia barat, baik dari segi gaya hidup, style, sampai pada penggunaan bahasanya. Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan sebuah fenomena di mana seseorang cenderung menggunakan kosakata-kosakata bahasa asing daripada bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa asing dalam masyarakat ada dua macam. Pertama adalah bahasa asing yang telah dibakukan oleh Pusat Bahasa, dan kedua adalah bahasa asing yang belum dibakukan.
Apabila sesorang menggunakan bahasa asing yang telah dibakukan seperti pada kata atom, vitamin, unit dsb., tentunya ini bukan merupakan masalah karena bahasa asing itu sudah menjadi padanan dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, apabila pengguna bahasa Indonesia menggunakan bahasa asing yang belum dibakukan, ini menjadi suatu ancaman terhadap bahasa kita tercinta ini.
Dalam kenyataannya pengguna bahasa Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam kegiatan berbahasanya disebabkan dari beberapa faktor, antara lain gengsi, kebiasaan, pergaulan, gaya berbahasa agar terkesan “wah”, dsb. Jelas, alasan ini merupakan dampak yang negatif dan menjadi suatu ancaman bagi bahasa Indonesia, tetapi di sisi lain ada dampak positif dalam penggunaan bahasa asing yang belum dibakukan ini terhadap kegiatan berbahasa secara umum.



Bahan dan Metode
Dalam menulis jurnal ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui penelitian dokumen dan percakapan langsung dengan beberapa mahasiswa. Penulis akan meneliti dan merangkum dari sumber sesuai dengan kemampuan penulis dan sumber – sumber data yang penuis gunakan.

Hasil
Dari beberapa orang, mereka tidak luput menggunakan kata bahasa asing. Beberapa dari mereka menyisipkan kata bahasa asing di kalimat permintaan maaf, ada juga yang menyisipkan saat memberikan konfirmasi kedatangan atau posisinya, ada juga yang memberikan informasi tentang keadaan ponselnya, menyebutkan nama tempat dan makanan yang berasal dari luar negeri sudah sering menggunakan bahasa asing, bahkan ada yang menggunakan kata sisipan yang tidak terdapat dalam Bahasa Indonesia. Ada juga yang menyisipkan bahasa asing dalam proses jual-beli (biasanya secara tidak langsung), ada yang mengaku dengan menyisipkan bahasa asing mempersingkat percakapan karena umumnya kata bahasa asing lebih pendek dari kata bahasa Indonesia dan jika katanya disingkat lebih enak didengar.

Walaupun intensitas penggunaannya tidak terlalu sering, tetapi variasi bahasa yang dilakukan sudah dianggap lumrah bagi mereka. Menurut keterangan mereka, mereka mengaku meyisipkan kata bahasa asing membuat mereka lebih mudah berinteraksi karena bahasa asing yang digunakan memang bahasa yang tidak baku dan beberapa bahasa tersebut merupakan kata yang disingkat seperti otw, ol, cod, dll.
Pembahasan

Dalam percakapan simple misalnya, “Bal, ke kantin beli snack buat nunggu waktu kosong yu!” Dalam kalimat itu terdapat kata asing, yaitu kata snack, kata itu merupakan istilah asing yang cenderung dipakai dalam kehidupana sehari-hari yang merujuk kepada “makanan ringan”, atau saat jual beli secara tidak langsung misalnya, “Pak, kalau cod apakah bisa?” Dalam kalimat tersebut terdapat istilah asing, yaitu cod atau cash on delivery, kata tersebut artinya membayar secara langsung tanpa perantara.
Dari kedua contoh diatas dapat dikatakan bahwa menggunakan kata asing dalam memudahkan percakapan, karena tuturan kata asing terasa lebih akrab saat diucapkan dibandingkan dengan padanan bahasa Indonesianya.

Penggunaan kata bahasa asing yang disisipkan dapat memberikan kesan terhadapa lawan bicara bahwa si pembicara terlihat cerdas karena dapat menguasai bahasa asing. Akan tetapi tidak jarang pula orang yang melakukan kesalahan karena menyisipkan kata bahasa asing di kalimat yang tidak seharusnya. Misalnya, “Bentar lagi aku otw ya.” Makna otw atau on the way  adalah “dalam perjalanan” sehingga penggunaan katanya kurang tepat, seharusnya dia menggunakan kata yang merujuk kepada ”berangkat”. Hal ini tidak jarang terjadi dan ini jika dibiarkan bisa bersifat terus menerus sehingga kata asing on the way akan diangggap diartikan sebagai “berangkat”.

Walaupun begitu, kebanyakan kata asing yang digunakan bukan merupakan kata yang sudah dibakukan sehingga hal ini bisa menjadi ancaman terhadap bahasa Indonesia sendiri, karena lambat laun masyarakat mulai menggunakan kata asing ini dan meninggalkan bahasa Indonesia sehingga bisa jadi kedepannya bahasa Indonesia sudah tidak murni karena terlalu banyak kata serapan. Mungkin saja dua puluh tahun kedepan bahasa Indonesia hanya setengah masyrakat.

Kesimpulan

Peran penggunaan kata bahasa asing yang disisipkan dalam percakapan sehari-hari cukup besar karena sebagian masyarakat khususnya remaja mulai membiasakan diri menggunakan kata asing karena kata asing ini terasa lebih akrab dan jika dibiarkan bisa menimbulkan ancaman terhadap bahasa Indonesia sendiri.

Daftar Pustaka
1.      Bahasa, Rubrik, 2012, Dampak Positif Penggunaan Kosakata Asing,
2.      Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3.      Redaksi TransMedia. 2010. Panduan EYD dan Tata Bahasa Indoensia. Jakarta: TransMedia Pustaka.
4.      Smith, Michael, dan Anna Hadiwinata. 2008. Kamus Slang & Idiom Bahasa Inggris Inggris-Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

5.      Oxford. 2008. Oxford Learner’s Pocket Dictionary , Fourth Edition (Paperback). Oxford: Oxford University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar