Selasa, 06 Januari 2015

PENERAPAN MEDIA FILM EKRANISASI DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF SEBAGAI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA - MERY NUR ANDINI (1400918)

PENERAPAN MEDIA FILM EKRANISASI DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF SEBAGAI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Mery Nur Andini (1400918)

Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia


Abstrak. Penerapan media film ekranisasi  dalam menulis karangan deskripsi sebagai pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat masyarakat di bidang tulis menulis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menulis karangan deskripsi menggunakan media film ekranisasi yang merupakan adaptasi dari novel menjadi layar lebar. Metode yang digunakan dalam penelitian  ini adalah studi kepustakaan. Bentuk penelitian ini adalah mengkaji berbagai hasil karya ilmiah serta tulisan  yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Hasil observasi penggunaan media film ekranisasi dalam menulis karangan deskripsi cukup efektif dalam mengembangkan minat dalam menulis serta daya imajinasi. Hal ini menunjukan  bahwa media film ekranisasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia.
Kata Kunci : Menulis, Karangan Deskripsi, Ekranisasi,Bahasa Indonesia


Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang paling utama di dunia pendidikan selain kedudukannya sebagai Bahasa Nasional. Bahasa Indonesia telah diajarkan mulai dari pendidikan usia dini hingga dewasa bahkan di berbagai bidang pendidikan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa indnesia memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman serta pengajaran satu sama lain. Bagi sebagian masyarakat mengucapakn bahasa Indonesia tidaklah sulit, berbeda ketika  tulis menulis. Kegiatan menulis merupakan aspek dari pembelajaran semua bahasa bagi pelajar khususnya,  wajib hukumnya memiliki kemampuan menulis selain membaca,berbicara, dan menyimak. Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif.  Menurut Tarigan,disebut kegiatan produktif karena kegiatan menulis menghasilkan tulisan, dan disebut ekspresif karena kegiatan menulis adalah kegiatan yang mengungkakan ide,gagasan,pikiran,dan pengetahuan penulis kepada pembaca . Dengan tulisan, masyarakat dapat menuangkan gagasan,perasaan serta imjinasi melalui bahasa tulisannya. 
Menulis dianggap sebagai yang paling sulit dari keterampilan yang lainnya karena, perlu memperhatikan aspek ortografi dan grafologi. Dengan menulis diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal budaya sendiri.  Ada beberapa jenis karangan dalam bentuk tulisan salah satu yang paling mudah dipahami adalah deskripsi yakni karangan tentang menggambarkan objek yang dikaji seperti kejadian,keadaan atau peristiwa sejelas mungkin sehingga menimbulkan kesan seperti melihat sendiri bagi para pembaca terhadap semua kejadian yang diceritakan. Untuk meningkatkan ketertarikan dalam menulis maka dibutuhkan media yang menarik agar meningkatkan semangat dalam menulis dan membuat karya yang dihasilkan sempurna. Media menurut Santoso S. Hamijaya adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pesan,menyebar ide, pendapat atau gagasan sehingga yang ide yang disampaikan itu bisa sampai pada penerima. Maka, salah satu media yang tepat adalah film. Film  merupakan media yang menyajikan pesan audio,visual dan gerak yang menimbulkan kesan impresif bagi penontonnya.
Definisi Film menurut UU RI No.8 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1, Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi  massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan  direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video, dan/atau bahan hasil  penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui  proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa  suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem  proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya;
Ekranisasi
Ekranisasi berasal dari bahasa Prancis, écran, yang berarti layar. Eneste kemudian memberi definisi pada istilah ini sebagai pelayar-putihan, pemindahan/ pengangkatan sebuah  novel (karya sastra)  ke dalam film. . Ekranisasi sebenarnya suatu pengubahan wahana dari kata-kata menjadi wahana gambar. Di dalam novel, segalahnya diungkapkan dengan kata-kata. Sedangkan dalam film, ilustrasi dan gambaran diwujudkan melalui gambar. Gambar di sini bukan hanya sekedar gambar mati, melainkan gambar hidup yang bisa ditonton secara langsung, menghadirkan suatu rangkaian peristiwa yang langsung pula. Di Indonesia pengadaptasian karya sastra  ke dalam film mulai marak pada dekade 70-an.
Film dianggap sebagai ekranisasi yang baik (positif) apabila dianggap mampu merepresentasikan novel. Hal yang menarik dari ekraniasi adalah adanya hubungan yang cenderung menguntungkan antara film dengan novel yang diadaptasi.  Pada umumnya, film-film ekranisai yang menduduki box office diangkat dari karya-karya (novel) yang juga best seller. Menurut para ahli terdapat beberapa perubahan atau perbedaan dengan membandingkan karya ekranisasi(film) maupun adaptasi(novel). Pembandingan itu berupa penambahan,pengurangan(penciutan), dan perubahan variasi.

Karangan Deskripsi
Kata Deskripsi berasal dari bahasa Inggris description, diartikan sebagai pelukisan sesuatu dengan bahasa. Dengan menggunakan tipe penulisan ini, seorang penulis hanya menjelaskan atau menggambarkan suatu fakta, data, dan informasi itu apa adanya, seperti dalam penulisan buku begitu pun dengan penggambaran melalui kata-kata yang dilakukan dalam novel akan menimbulkan imajinasi-imajinasi dalam pikiran pembacanya. Apa yang terjadi disini sebenarnya adalah proses mental. Dengan membaca, pembaca akan menangkap maksud-maksud yang ingin disampaikan pengarang. Sedangkan dalam film, penonton disuguhi gambar-gambar hidup, konkrit dan visual. Penonton seolah-olah sedang menyaksikan suatu kejadian yang sesungguhnya, yang nyata terjadi. Perbedaan wahana atau dunia  kata-kata dan dunia gambar yang dimiliki oleh dua media ini tentu saja akan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Karangan deskripsi terbagi menjadi 2 jenis yakni, deskripsi ekspositoris yaitu, karangan deskripsi yang menggambarkan sesuatu apa adanya seperti memotret. Dan deskripsi artistik, yaitu karangan yang menimbulkan kesan tersendiri karena adanya unsur perasaan dan  imajinasi penulis.
Cara menulis karangan deskripsi yakni menentukan terlebih dahulu objek yang dijadikan ide atau bahan dalam  karangan, setelah itu melakukan pengamatan secara terperinci terhadap objek, mengumpulkan data atau informasi yang berkaitan dengan objek, mengolah data dan informasi dalam pikiran yang kreatif, selanjutnya mewujudkan ide yang telah diolah kedalam bahasa karangan deskripsi yang penuh imajinsi dan ekspresi, kemudian menyempurnakan tulisan yang telah ditulis dengan meninjau kembali beberapa aspek karangan seperti kesesuaian judul dengan tema,isi dengan jenis karangan,sistematika penulisan,dan penggunaan bahasa
\
Metode Penelitian
       Pemilihan suatu metode penelitian harus disesuaikan dengan tujuan penelitian  yakni, mengetahui bagaimana menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media film ekranisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’ mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan: ‘studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan  studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan’. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui sumber-sumber informasi tersebut, dari makalah, buku petunjuk, laporan-laporan penelitian,  , jurnal,  bahan-bahan khusus lain. Selain itu peneliti mengutip informasi dari hasil penelitian sebelumnya mengenai kajian film ekranisasi dan karangan deskripsi. Dengan demikian peneliti telah memperoleh informasi dari sumber  yang tepat..

Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai penelitian sebelumnya mengenai media film ekranisasi, terdapat perbedaan yang ada didalam film dan novel. Perbedaan tersebut ada pada alur,tokoh,tema, dan latar serta beberapa garis besar dari novel yang dihilangkan bahkan ditambahkan. Dengan media film, penulis akan terbiasa memadukan daya imajinasi dan mengembangkan daya penglihatan,pendengaran,serta emosional dalam mengidentifikasi elemen-elemen yang terdapat pada film tersebut. Menulis karangan deskrispi melalu film tidaklah sulit karena film tersebut telah mendiskrispikan dalam bentuk gambar-gambar, kemudian penulis tuangkan dalam tulisan yang dirangkai dengan kosakata kreatif hasil imajinasi dan ekpresi. Kata-kata yang unik sangat efektif dalam menagajak pembaca untuk merasakan dan melihat langsung apa yang penulis tuangkan dalam karangan deskripsi. Baik karangan deskriptif maupun film, keduanya menimbulkan imajinasi bagi para pembaca dan penonton. Meskipun ada sedikit perbedaan tapi tidak akan mengubah makna yang disajikan.

Simpulan

Berdasarkan hasil peneliatian dapat ditarik kesimpulan dari penelitian penerapan media sebagai berikut:
1.      Menulis merupakan aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang bersifat produktif dan efektif selain itu, Dengan tulisan, penulis dapat menuangkan gagasan,perasaan serta imjinasi melalui bahasa tulisannya.
2.      Ada beberapa jenis karangan dalam tulisan salah satu yang paling menarik minat pembacanya adalah deksripsi.
3.      Untuk meningkatkan ketertarikan dalam menulis maka dibutuhkan media yang menarik agara meningkatkan semangat dalam menulis dan membuat karya dihasilkan sempurna. Maka, salah satu media yang tepat adalah film khususnya film ekranisasi.
4.      Film ekranisasi adalah karya audio visual yang diangkat dari novel. Film dianggap sebagai ekranisasi yang baik (positif) apabila dianggap mampu merepresentasikan novel.
5.      Dengan karangan deskriptif semua yang kurang semua yang ada dalam film dapat dikemas kembali tanpa mengurangi makna  yang terdapat didalamnya.


Daftar pustaka
Rahmat Rosyidi,A. (2008). Menjadi Penulis Profesional Itu Mudah. Bogor: yudhistira
Kurniawan dkk.(2012). Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Daryanto.(2011). Media pembelajaran. Bandung : PT Sarana tutorial Nurani
Tarigan,H.G.(1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Atar Semi,M.(1988). Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya
Hutagalung,Irnawati.(2013).Pengaruh media Film Dokumenter Terhadap Kemampuan Menulis Kreatif Puisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kisaran Tahun 2012/2013. Journal Online
Daryani,Irwin.(2013).Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Trizadestyani,Eriana.Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Dengan Menggunakan  Media Film Ekranisasi.Universitas Pendidikan Indonesia
Abdian tindaon,yosi.(2012). Tujuan Menulis Karangan Deskripsi[online]. Tersedia:  http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/tujuan-menulis-karangan-deskripsi.html [26 desember 2014]

RiauPos.(2013).Ekranisasi.[online]. Tersedia: http://www.riaupos.co/1141-spesial-ekranisasi.html [26desember 2014]

Rosina.(2014). Ekranisasi (Kajian Bandingan Film Kawin Kontrak dan Novel Karya Tita Rosianti) Karya Rosina.[online]. Tersedia: http://roskhazinatul.blogspot.com/2014/04/ekranisasi-kajian-bandingan-film-kawin.html[26 Desember 2014]

Informasi pendidian. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia.[0nline]. Tersedia:

universitas Pendidikan Indonesia.Media Visual dan Karangan Deskripsi.[online]. Tersedia:  http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_c0751_044228_chapter2(1).pdf [26 desember 2014]
Bintang Yanita Putra,Muhammad.(2014).Kajian Ekranisasi Novel dan Fil “Negeri lima Menara”.[online]. Tersedia: http://micheliaalba79.blogspot.com/2014/08/kajian-ekranisasi-novel-dan-film-negeri.html [27 desember 2014]
Solikhah,Ani.(2013).Keterampilan Menulis.[online]. Tersedia: http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilan-menulis.html [27 desember2014]
Komisi Penyiaran Indonesia. UU No. 8 Tahun 1992 Tentang Perfilman.[online]. Tersedia: http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang%20Perfilman.pdf [27 Desember 2014]
Universitas pendidikan Indonesia.[online].Tersedia :  http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0908203_chapter1.pdf [27 Desember 2014]
Widyastuti,Arida.(2012).Transformasi Novel Ke Film Kajian Ekranisasi Terhadap The Scarlet Letter.[online].Tersedia: http://phairha.blogspot.com/2012/01/studi-kepustakaan.html [27 Desember 2014]
Rifqi Amin,A.(2013).Penelitian Kepustakaan.[online].Tersedia: [27 Desember 2014]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar