PENERAPAN
MEDIA FILM EKRANISASI DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPTIF SEBAGAI PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Mery Nur Andini (1400918)
Program
Studi Bahasa dan Sastra Inggris
FPBS,
Universitas Pendidikan Indonesia
Abstrak.
Penerapan media film ekranisasi dalam
menulis karangan deskripsi sebagai pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat masyarakat di bidang tulis menulis.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menulis karangan deskripsi
menggunakan media film ekranisasi yang merupakan adaptasi dari novel menjadi
layar lebar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Bentuk
penelitian ini adalah mengkaji berbagai hasil karya ilmiah serta tulisan yang berkaitan dengan objek yang diteliti.
Hasil observasi penggunaan media film ekranisasi dalam menulis karangan
deskripsi cukup efektif dalam mengembangkan minat dalam menulis serta daya
imajinasi. Hal ini menunjukan bahwa
media film ekranisasi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bahasa
Indonesia.
Kata
Kunci : Menulis, Karangan Deskripsi, Ekranisasi,Bahasa Indonesia
Pendahuluan
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa pengantar yang paling utama di dunia pendidikan
selain kedudukannya sebagai Bahasa Nasional. Bahasa Indonesia telah diajarkan
mulai dari pendidikan usia dini hingga dewasa bahkan di berbagai bidang
pendidikan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, bahasa indnesia
memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman serta
pengajaran satu sama lain. Bagi sebagian masyarakat mengucapakn bahasa
Indonesia tidaklah sulit, berbeda ketika
tulis menulis. Kegiatan menulis merupakan aspek dari pembelajaran semua
bahasa bagi pelajar khususnya, wajib
hukumnya memiliki kemampuan menulis selain membaca,berbicara, dan menyimak.
Menulis merupakan kegiatan produktif dan ekspresif. Menurut Tarigan,disebut kegiatan produktif
karena kegiatan menulis menghasilkan tulisan, dan disebut ekspresif karena
kegiatan menulis adalah kegiatan yang mengungkakan ide,gagasan,pikiran,dan
pengetahuan penulis kepada pembaca . Dengan tulisan, masyarakat dapat
menuangkan gagasan,perasaan serta imjinasi melalui bahasa tulisannya.
Menulis
dianggap sebagai yang paling sulit dari keterampilan yang lainnya karena, perlu
memperhatikan aspek ortografi dan grafologi. Dengan menulis diharapkan
masyarakat dapat lebih mengenal budaya sendiri.
Ada beberapa jenis karangan dalam bentuk tulisan salah satu yang paling
mudah dipahami adalah deskripsi yakni karangan tentang menggambarkan objek yang
dikaji seperti kejadian,keadaan atau peristiwa sejelas mungkin sehingga
menimbulkan kesan seperti melihat sendiri bagi para pembaca terhadap semua
kejadian yang diceritakan. Untuk
meningkatkan ketertarikan dalam menulis maka dibutuhkan media yang menarik agar
meningkatkan semangat dalam menulis dan membuat karya yang dihasilkan sempurna.
Media menurut Santoso S. Hamijaya adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan
pesan,menyebar ide, pendapat atau gagasan sehingga yang ide yang disampaikan
itu bisa sampai pada penerima. Maka, salah satu media yang tepat adalah film.
Film merupakan media yang menyajikan
pesan audio,visual dan gerak yang menimbulkan kesan impresif bagi penontonnya.
Definisi
Film menurut UU RI No.8 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1, Film adalah karya cipta seni
dan budaya yang merupakan media komunikasi
massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi
dengan direkam pada pita seluloid, pita video,
piringan video, dan/atau bahan hasil
penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran
melalui proses kimiawi, proses
elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau
ditayangkan dengan sistem proyeksi
mekanik, elektronik, dan/atau lainnya;
Ekranisasi
Ekranisasi berasal dari bahasa
Prancis, écran, yang berarti “layar”. Eneste kemudian
memberi definisi pada istilah ini sebagai pelayar-putihan, pemindahan/ pengangkatan sebuah novel (karya sastra) ke dalam film. .
Ekranisasi sebenarnya suatu
pengubahan wahana dari kata-kata menjadi wahana gambar. Di dalam novel,
segalahnya diungkapkan dengan kata-kata. Sedangkan dalam film, ilustrasi dan
gambaran diwujudkan melalui gambar. Gambar di sini bukan hanya sekedar gambar mati,
melainkan gambar hidup yang bisa ditonton secara langsung, menghadirkan suatu
rangkaian peristiwa yang langsung pula. Di
Indonesia pengadaptasian karya sastra ke
dalam film mulai marak pada dekade 70-an.
Film dianggap sebagai ekranisasi
yang baik (positif) apabila dianggap mampu merepresentasikan novel. Hal yang
menarik dari ekraniasi adalah adanya hubungan yang cenderung menguntungkan
antara film dengan novel yang diadaptasi.
Pada umumnya, film-film ekranisai yang menduduki box office diangkat
dari karya-karya (novel) yang juga best seller. Menurut para ahli terdapat
beberapa perubahan atau perbedaan dengan membandingkan karya ekranisasi(film)
maupun adaptasi(novel). Pembandingan itu berupa
penambahan,pengurangan(penciutan), dan perubahan variasi.
Karangan Deskripsi
Kata
Deskripsi berasal dari bahasa Inggris description,
diartikan sebagai pelukisan sesuatu dengan bahasa. Dengan menggunakan tipe
penulisan ini, seorang penulis hanya menjelaskan atau menggambarkan suatu
fakta, data, dan informasi itu apa adanya, seperti dalam penulisan buku begitu
pun dengan penggambaran
melalui kata-kata yang dilakukan dalam novel akan menimbulkan
imajinasi-imajinasi dalam pikiran pembacanya. Apa yang terjadi disini
sebenarnya adalah proses mental. Dengan membaca, pembaca akan menangkap
maksud-maksud yang ingin disampaikan pengarang. Sedangkan dalam film, penonton
disuguhi gambar-gambar hidup, konkrit dan visual. Penonton seolah-olah sedang
menyaksikan suatu kejadian yang sesungguhnya, yang nyata terjadi. Perbedaan wahana
atau dunia kata-kata dan dunia gambar
yang dimiliki oleh dua media ini tentu saja akan menghasilkan sesuatu yang
berbeda. Karangan deskripsi terbagi menjadi 2 jenis yakni, deskripsi
ekspositoris yaitu, karangan deskripsi yang menggambarkan sesuatu apa adanya
seperti memotret. Dan deskripsi artistik, yaitu karangan yang menimbulkan kesan
tersendiri karena adanya unsur perasaan dan
imajinasi penulis.
Cara menulis karangan deskripsi yakni menentukan terlebih
dahulu objek yang dijadikan ide atau bahan dalam karangan, setelah itu melakukan pengamatan
secara terperinci terhadap objek, mengumpulkan data atau informasi yang
berkaitan dengan objek, mengolah data dan informasi dalam pikiran yang kreatif,
selanjutnya mewujudkan ide yang telah diolah kedalam bahasa karangan deskripsi
yang penuh imajinsi dan ekspresi, kemudian menyempurnakan tulisan yang telah
ditulis dengan meninjau kembali beberapa aspek karangan seperti kesesuaian
judul dengan tema,isi dengan jenis karangan,sistematika penulisan,dan penggunaan
bahasa
\
Metode Penelitian
Pemilihan suatu metode
penelitian harus disesuaikan dengan tujuan penelitian yakni, mengetahui bagaimana menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan media film ekranisasi. Metode penelitian yang
digunakan adalah studi kepustakaan. Studi kepustakaan
adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku
tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik
lain. Menurut M. Nazir dalam bukunya yang berjudul ‘Metode Penelitian’
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan: ‘studi kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,catatan-catatan, dan laporan-laporan
yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan’. Untuk mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti mengetahui
sumber-sumber informasi tersebut, dari makalah, buku petunjuk, laporan-laporan
penelitian, , jurnal, bahan-bahan khusus lain. Selain itu peneliti mengutip informasi dari hasil
penelitian sebelumnya mengenai kajian film ekranisasi dan karangan deskripsi. Dengan
demikian peneliti telah memperoleh informasi dari sumber yang tepat..
Hasil Penelitian
Berdasarkan
data yang diperoleh dari berbagai penelitian sebelumnya mengenai media film
ekranisasi, terdapat perbedaan yang ada didalam film dan novel. Perbedaan
tersebut ada pada alur,tokoh,tema, dan latar serta beberapa garis besar dari
novel yang dihilangkan bahkan ditambahkan. Dengan media film, penulis akan
terbiasa memadukan daya imajinasi dan mengembangkan daya
penglihatan,pendengaran,serta emosional dalam mengidentifikasi elemen-elemen
yang terdapat pada film tersebut. Menulis karangan deskrispi melalu film
tidaklah sulit karena film tersebut telah mendiskrispikan dalam bentuk
gambar-gambar, kemudian penulis tuangkan dalam tulisan yang dirangkai dengan
kosakata kreatif hasil imajinasi dan ekpresi. Kata-kata yang unik sangat
efektif dalam menagajak pembaca untuk merasakan dan melihat langsung apa yang
penulis tuangkan dalam karangan deskripsi. Baik karangan deskriptif maupun
film, keduanya menimbulkan imajinasi bagi para pembaca dan penonton. Meskipun
ada sedikit perbedaan tapi tidak akan mengubah makna yang disajikan.
Simpulan
Berdasarkan hasil peneliatian dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian penerapan media sebagai berikut:
1. Menulis
merupakan aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang bersifat produktif dan
efektif selain itu, Dengan tulisan, penulis dapat menuangkan gagasan,perasaan
serta imjinasi melalui bahasa tulisannya.
2. Ada
beberapa jenis karangan dalam tulisan salah satu yang paling menarik minat
pembacanya adalah deksripsi.
3. Untuk
meningkatkan ketertarikan dalam menulis maka dibutuhkan media yang menarik
agara meningkatkan semangat dalam menulis dan membuat karya dihasilkan
sempurna. Maka, salah satu media yang tepat adalah film khususnya film
ekranisasi.
4. Film
ekranisasi adalah karya audio visual yang diangkat dari novel. Film dianggap sebagai ekranisasi yang baik (positif)
apabila dianggap mampu merepresentasikan novel.
5. Dengan
karangan deskriptif semua yang kurang semua yang ada dalam film dapat dikemas
kembali tanpa mengurangi makna yang
terdapat didalamnya.
Daftar
pustaka
Rahmat
Rosyidi,A. (2008). Menjadi Penulis
Profesional Itu Mudah. Bogor: yudhistira
Kurniawan
dkk.(2012). Penulisan Sastra Kreatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Daryanto.(2011).
Media pembelajaran. Bandung : PT
Sarana tutorial Nurani
Tarigan,H.G.(1982).
Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
Atar
Semi,M.(1988). Anatomi Sastra. Padang:
Angkasa Raya
Hutagalung,Irnawati.(2013).Pengaruh media Film Dokumenter Terhadap
Kemampuan Menulis Kreatif Puisi Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Kisaran Tahun
2012/2013. Journal Online
Daryani,Irwin.(2013).Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Trizadestyani,Eriana.Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi
Siswa Dengan Menggunakan Media Film
Ekranisasi.Universitas Pendidikan Indonesia
Abdian
tindaon,yosi.(2012). Tujuan Menulis
Karangan Deskripsi[online]. Tersedia:
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/tujuan-menulis-karangan-deskripsi.html
[26 desember
2014]
RiauPos.(2013).Ekranisasi.[online]. Tersedia: http://www.riaupos.co/1141-spesial-ekranisasi.html
[26desember 2014]
Rosina.(2014).
Ekranisasi (Kajian Bandingan Film Kawin
Kontrak dan Novel Karya Tita Rosianti) Karya Rosina.[online]. Tersedia: http://roskhazinatul.blogspot.com/2014/04/ekranisasi-kajian-bandingan-film-kawin.html[26 Desember
2014]
Informasi
pendidian. Tujuan Pembelajaran Bahasa
Indonesia.[0nline]. Tersedia:
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/tujuan-pembelajaran-bahasa-indonesia.html[26 desember 2014]
universitas
Pendidikan Indonesia.Media Visual dan Karangan Deskripsi.[online].
Tersedia: http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_c0751_044228_chapter2(1).pdf
[26 desember
2014]
Bintang
Yanita Putra,Muhammad.(2014).Kajian
Ekranisasi Novel dan Fil “Negeri lima Menara”.[online]. Tersedia: http://micheliaalba79.blogspot.com/2014/08/kajian-ekranisasi-novel-dan-film-negeri.html
[27 desember
2014]
Solikhah,Ani.(2013).Keterampilan Menulis.[online]. Tersedia:
http://anisolikhah.blogspot.com/2013/11/keterampilan-menulis.html
[27
desember2014]
Komisi
Penyiaran Indonesia. UU No. 8 Tahun 1992 Tentang Perfilman.[online]. Tersedia: http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang%20Perfilman.pdf [27 Desember 2014]
Universitas
pendidikan Indonesia.[online].Tersedia :
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0908203_chapter1.pdf
[27 Desember
2014]
Widyastuti,Arida.(2012).Transformasi Novel Ke Film Kajian Ekranisasi
Terhadap The Scarlet Letter.[online].Tersedia: http://phairha.blogspot.com/2012/01/studi-kepustakaan.html
[27 Desember
2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar