Penggunaan
Bahasa Sunda yang Kurang Tepat dalam Percakapan Bahasa Indonesia Sehari-hari
Vania Kultsum Syabira
.
.
.
NIM
1406460
Kelas
1A2
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Prodi
Bahasa dan Sastra Inggris
Fakultas
Pendidikan Bahasa & Sastra
Universitas
Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Terdapat kesalahan bahasa yang sering kita jumpai
dalam percakapan, banyak sekali orang Indonesia khusunya masyarakat Sunda yang
menyisipkan kata atau kalimat berbahasa Sunda kedalam bahasa Indonesia. Hal ini
sudah menjadi kebiasaan orang Sunda terutama dikalangan remaja, faktor yang
mempengaruhi salah satunya adalah kata yang sering di ucapkan berulang-ulang
sehingga hal ini menjadi suatu kebiasaan masyarakat Sunda. Kesalahan dapat
terjadi akibat kebiasaan berbahasa yang salah sehingga terjadi kesalahan
berbahasa. Kebiasaan berbahasa ini terjadi secara spontan dan biasanya sukar
dihilangkan kecuali lingkungan bahasanya diubah misalnya dengan menghilangkan
stimulus yang membangkitkan kebiasaan itu. Tujuan dibuatnya jurnal ini adalah
untuk memberi kesadaran kepada rakyat Indonesia terutama kepada kalangan muda
agar senantiasa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar tanpa mencampur adukan bahasa daerah kedalamnya,
khususnya bahasa Sunda kedalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari hari,
dan dapat mengurangi kebiasaan-kebiasan buruk orang Sunda dalam berbahasa
Indonesia serta mendeskripsikan cara untuk menanggulangi adanya interferensi
antara bahasa Indonesia dengan bahasa Sunda. Adapun metode yang dipergunakan pada penelitian ini adalah metode
kualitatif, yakni, dengan teknik
pengamatan langsung atau observasi dan
kajian pustaka. Setelah meneliti dengan metode metode tersebut, hasilnya,
ditemukannya beberapa kesalahan terhadap penggunaan bahasa sunda kedalam
pecakapan bahasa Indonesia sehari-hari. Berikut adalah kesalahan-kesalahn umum
yang dilakukan oleh masyarakat sunda salam bercakap-cakap: Kesalahan berbahasa
dari segi morfologi, kesalahan pada diksi (pemilihan kata), kesalahan dalam hal
pelafalan, kesalahan yang berhubungan dengan pelafalan kata serapan dari bahasa
asing yang mengandung fonem, kesalahan dalam segi kosakata, dan kesalahan dalam segi struktur kalimat.
Kata kunci: Bahasa, Kalimat,
Kosakata, Percakapan, Sunda.
PENDAHULUAN
Dewasa ini bahasa daerah memang sudah
semakin terbelakang. Perkembangan zaman menuntut orang untuk menggunakan bahasa
internasional atau setidaknya nasional. Indonesia yang merupakan negeri yang
kaya akan bahasa daerah tentunya banyak juga yang menggunakan bahasa daerah.
Tetapi, banyak juga orang Indonesia yang menyalah gunakannya, yaitu salah
satunya dengan mencampurkan bahasa daerah kedalam bahasa Indonesia. Banyak
anak muda yang mengerti bahasa sunda tetapi tidak bisa memilah milah mana yang
bahasa Sunda mana yang bahasa Indonesia, dan tidak bisa menempatkan diri,
dimana kita harus berbahasa Indonesia, dimana juga kita harus berbahasa Sunda. jurnal ini ditujukan untuk memberi kesadaran
kepada rakyat Indonesia terutama kepada kalangan muda agar senantiasa berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar tanpa mencampur adukan bahasa daerah kedalamnya, khususnya bahasa Sunda
kedalam bahasa Indonesia dalam percakapan sehari hari, dan dapat mengurangi
kebiasaan-kebiasan buruk orang Sunda dalam berbahasa Indonesia serta
mendeskripsikan cara untuk menanggulangi adanya interferensi antara bahasa
Indonesia dengan bahasa Sunda.
METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan, peneliti mempergunakan metode kualitatif yakni dengan mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan
fleksibel. Metode penelitian ini juga ditujukan untuk memahami fenomena
berbahasa Indonesia dan Sunda dari sudut pandang yang berbeda (Sugiyono, 2005).
Adapun teknik-teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ñ
Teknik pengamatan langsung atau Observasi
Dalam teknik ini, peneliti
mengamati langsung komunikasi yang terjadi dilingkungan masyarakat diantaranya
komunikasi antar remaja, okomunikasi antar orang tua, komunikasi antar anak
dengan orang tua, dan komunikasi antar anak.
Ñ
Kajian pustaka
Dalam teknik ini, memuat
pembahasan-pembahasan penelitian terdahulu dan referensi ilmiah yang terkait
dengan judul yang dibahas yakni berkaitan dengan penggunaan bahasa Sunda yang
kurang tepat dalam percakapan bahasa Indonesia sehari-hari
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ø Landasan
Teori
Bahasa adalah kunci pokok bagi
kehidupan manusia didunia ini. Karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi
dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.
Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat
hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki. Kita dapat
memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita
mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Dibawah ini ada dua pengertian
bahasa menurut para ahli:
Ñ
Bahasa
merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunaannya, sebagai tanda yang
menyimpulkan suatu tujuan. (Harum Rasyid, Mansyur, dan Suratno (2009:126)
Ñ Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology
mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi dan
mengidentifikasikan diri. (Hasan Alwi, 2002: 88)
Bedasarkan kedua pengertian
bahasa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, pengertian bahasa adalah sistem
yang teratur berupa lambang-lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan
perasaan dan pikiran bahasa tersebut. Dalam arti pengertian bahasa tersebut,
hal ini menonjolkan beberapa segi, yakni sebagai berikut:
Ñ
Bahasa
pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia sudah menggunakan bahasa lisan sebelum
bahasa lisa seperti halnya anak belajar berbiara sebelum belajar menulis.
Didunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak dapat menuliskannya.
Jadi, bahasa mempunyai lambang yakni, ucapan dan tulisan.
Ñ
Bahasa
adalah sistem, maksudnya bahasa itu tidak bebas, dan tunduk kepada
kaidah-kaidah tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik.
Ñ
Sistem
bahasa itu sukarela. Sistem berlaku secara umum, dan bahasa merupakan peraturan
yang mendasar. Contohnya, ada beberapa bahasa yang memulai kalimat dengan kata
benda berbahasa sunda (kata serapan), dan ada bahasa yang mengawali kalimatnya
dengan kata kerja.
Ø
Kesalahan-kesalahan umum
Ada banyak faktor yang
menyebabkan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari. Faktor tersebut
adalah:
Kesalahan berbahasa dari segi
morfologi, yakni kesalahan berbahasa yang terletak pada ketidaktepatan pada
bentuk-bentuk kata. Pada analisis ini ada beberapa segi kesalahan dan
memerlukan ralat/pembenaran diantaranya:
Kesalahan pada diksi (pemilihan
kata). Sebuah kata mengemban peran penting dalam suatu percakapan karena arti
atau makna sebuah kalimat dapat dibangun dengan pemilihan kata yang tepat.
Sebuah percakapan dianggap baik apabila diksinya sudah benar.
Kesalahan dalam hal pelafalan.
Dalam percakapan masyarakat Sunda, ada beberapa kata yang pelafalannya
mengalami penambahan bunyi (h) dibelakang yang seharusnya tidak perlu. Contoh :
siapa (siapah), apa (apah), siapa
(siapah), sini (sinih), sana (sanah), situ (situh). Hal ini akan
berpengaruh terhadap kata yang lainnya, seperti kata mempersilakan menjadi mempersilahkan.
Selain itu, ada pula kesalahan
yang berhubungan dengan pelafalan kata serapan dari bahasa asing yang
mengandung fonem, misalnya, /f/, /v/, dan /ks/ seperti pada kata film, fakultas, televisi, privat, kompleks, dan
lain sebagainya. Oleh sebagian masyarakat sunda, biasanya, kata-kata tersebut
diucapkan dengan mengubah huruf-huruf fonemnya seperti, pilm, pakultas, pripat, telepisi, dan
komplek. Sebagian besar, kesalahan ini dilakukan oleh orang awam,
yang hidup ditengah orang-orang yang mayoritasnya sunda. Biasanya, di
perkampungan, yang jauh dengan kota atau budaya anak jaman sekarang.
Tidak hanya itu, kesalahan juga
dapat terjadi dalam segi kosakata. Sudah menjadi hal umum, masyarakat Sunda
mencampurkan kosakata bahasa Sundanya kedalam percakapan bahasa Indonesia
sehari-hari yang dimana kosa kata ini tidak ada kaidahnya dalam berbahasa
Indonesia. Seperti dengan menyisipkan kosakata teh, da, ari, mah, hayu, meuni, atuh,
ih, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contoh kesalahan sisipan
kosakata yang sering kita jumpai dalam percakapan:
Ñ
“Ini teh apa?” yang seharusnya kalimat
tersebut menjadi “ ini apa?”
Ñ
“Saya mah
dari Bandung” yang seharusnya kalimat tersebut diubah menjadi “Saya dari
Bandung”
Kesalahan dalam segi
struktur kalimat. Sering terdengar kalimat berbahasa Indonesia seperti ” Bukunya dikesayakan saja” dan ”Sudah ditulis oleh saya” kalimat
tersebut sebenarnya berasal dari struktur kalimat berbahasa Sunda ”Bukuna dikaabdikeun weh” dan ”Parantos ditulis kuabdi”. Dalam bahasa
Indonesia, tidak mengenal adanya struktur kalimat ke saya dan oleh saya.
Sehingga, kalimat tersebut seharusnya menjadi ”Bukunya dititipkan saja kepada
saya” dan ”sudah saya tulis”.
Ø Bahasa Indonesia dikalangan remaja Bandung
Seiring perkembangan Jaman,
sudah jarang remaja Bandung menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kemajuan teknologi yang berkembang, memaksa para kaum muda di zaman sekarang
kurang memperdulikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat. Anak muda
cenderung menggunakan bahasa atau ungkapan yang sedang ngetrend. Salah satunya
ungkapan ”Da aku mah apa atuh” yang akhir-akhir ini sedang ng-hits dikalangan
remaja Bandung khususnya di sosial media. Ungkapan ini biasanya diucapkan dalam
konteks merendah, yang apabila diartikan kedalam bahasa Indonesia yang benar
menjadi ”Aku ini apa”. Disamping itu, banyak juga remaja Bandung yang
menggunakan akhiran –in. Akhiran ini biasanya digunakan menggantikan akhiran
–kan. Dengan demikian kata ’bawain’,
’kerjain’, ’habisin’ lebih banyak digunakan menggantikan kata-kata bahasa
Indonesia, khususnya remaja Bandung.
KESIMPULAN
Dengan adanya bahasa daerah (bahasa sunda)
tidak menutup kemungkinan adanya interferensi atau pencampuran bahasa antara
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dengan bahasa sunda sebagai bahasa
daerah dalam berkomunikasi kehidupan sehari-hari. Adanya pencampuran bahasa
terebut bisa memberikan nilai positif maupun negatif yang menimbulkan
kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Indonesia. Sehingga membuat bahasa
indonesia jauh dari pemiliknya. Oleh karena itu, penggunaan bahasa daerah
hendaknya digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat, sehingga
tidak membuat bahasa Indonesia menjadi keliru.
SARAN
Agar kesalahan berbahasa terutama bahasa Sunda
dalam percakapan berbahasa Indonesia tidak semakin fatal, maka ketika kesalahan
tersebut terjadi dan diketahui, alangkah baiknya dilakukan pembenaran dengan saling
mengingatkan apabila salah seorang melakukan kesalahan dalam mengutarankan
kalimat berbahasa Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia, diharuskan
menanamkan rasa cinta terhadap bahasa sendiri, dan yang paling utama adalah
kesadaran diri untuk melestarikan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
meningkatkan kembali eksistensinya. Tak hanya itu, kita juga dapat menganalisis
dimana kesalahan yang terjadi sehingga dapat berbahasa dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia.
UCAPAN TERIMAKASIH
Saya mengucapkan terimakasih
kepada ibu Dra. Dewi Rani Gustiasari, S.S M.Hum. yang telah memberi amanah
kepada saya untuk menyelesaikan jurnal ini, sehingga saya dapat mengasah kemampuan
saya dalam menulis. Semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Firman. dkk. (20142). Taktik Berbahsa Indonesia di Perguruan
Tinggi. Bandung: Asas UPI
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI. (2003). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan & Pedoman
Umum Pembentukan Istilah (Edisi Kedua). Bandung: CV. Yrama Yudha.
Haloho, Dessy. (2012). “Penggunaan bahasa zaman sekarang”.
[Online]. Tersedia: http://kompasiana.com/
yang direkam pada 24 Sep 2012. [5 Januari 2015]
Hardianto, T. (2011). “Pentingkah bahasa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat? Dan benarkah bahasa dapat mempengaruhi kehidupan manusia.
[Online]. Tersedia: http://threevia.wordpress.com/
yang direkam pada 25 Sept 2011. [5 Januari 2015]
Herliani, N. (2012). ”Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan
Sehari-hari Masyarakat Sunda”. Makalah pada tugas bahasa Indonesia,
Bandung.
Rusyanti, H. (2013). “Pengertian Bahasa : Apa arti bahasa menurut
para ahli?”. [Online]. Tersedia: http://kajianteori.com/
yang direkam pada 22 Maret 2013. [5 Januari 2015]
Setiawan, S. (2011). “Kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia”.
[Online]. Tersedia: http://suryaekasetiawan.blogspot.com/
yang direkam pada 4 Mei 2011. [5 Januari 2015]
Kuring menyakiti sareng haté ngejat mun aya dina masalah anu ageung lumangsung dina perkawinan abdi tujuh bulan ka tukang, di antara kuring jeung salaki kuring. jadi pikasieuneun pisan yén anjeunna nyandak hal ieu ka pangadilan pikeun cerai. anjeunna nyarios yén anjeunna moal resep deui sareng abdi, sareng anjeunna moal bogoh ka abdi deui. Anjeunna anjeunna dipak kaluar-bumi sareng ngajantenkeun abdi sareng murangkalih abdi ngaliwat nyeri parna. Abdi nyobian sadaya cara anu tiasa waé pikeun nyayogikeun deui, teras nyuhunkeun, tapi sadaya teu ngeakeun.in anjeunna parantos nyarios yén anjeunna parantos nyieun kaputusan, sarta anjeunna henteu pernah hoyong ningali kuring deui. Janten dina hiji sore, nalika abdi ucing deui tina pagawean, abdi pendak sareng sobat guna anu sanés nanyakeun ka salaki kuring. Ku kituna abdi ngécéskeun unggal hal manéhna, jadi anjeunna ka kuring yén hiji-hijina cara anu tiasa nampi ku salaki deui, nyaeta ngadatangan caster mantra, sabab estu digawé pikeun anjeunna teuing.So abdi pernah percanten ngeja, tapi abdi teu boga pilihan sejen, ti turutan nasihat-Na. Lajeng anjeunna masihan abdi Email alamat tina mantra mantra anu ngadina. Janten isuk-isuk anu sanés, abdi ngirimkeun surat kana alamat anu anjeunna masihan ka abdi, sareng mantra mantra ngajénkeun yén abdi bakal nampi salaki kuring dina poé saterusna. Naon hiji pernyataan endah pisan !! Kuring pernah percaya, ku kituna anjeunna nyarios sareng abdi, sareng ka abdi sadayana anu kedah abdi lakukeun. Mukang isuk-isuk isuk-isuk, surprta héran, salaki kuring anu henteu nyambung kuring kanggo 7 bulan terakhir, masihan kuring telepon pikeun nginpokeun ka kuring yén anjeunna nuju balik. Jadi Endah pisan Ku kituna ieu pisan kumaha anjeunna parantos sumping deui dina dinten anu sami, kalayan seueur kaasih sareng kabagjaan, sarta hapunten hapana, sareng ka nyeri anu anjeunna disababkeun abdi sareng barudak urang. Lajeng ti dinten éta, hubungan kami ayeuna leuwih kuat batan kumaha sateuacanna, ku bantuan Dr. WEALTHY. Ku kituna, abdi bakal saran anjeun kaluar upami anjeun ngagaduhan masalah ngahubungan anjeunna, abdi masihan abdi 100% jaminan anu anjeunna bakal nulungan anjeun .. Surélék anjeunna dina: wealthylovespell@gmail.com, atanapi anjeun Whatsapp anjeunna. + 2348105150446 Hatur nuhun asoooo teuing !!!
BalasHapus