Nama : Lya Lovicha Sembiring
Kelas : 1A1
NIM : 1400838
KEMAMPUAN
PEMAHAMAN BAHASA SUNDA BAGI PENUTUR YANG BERASAL DARI LUAR SUKU SUNDA
Abstrak. Bahasa memiliki peranan yang sangat
penting dalam segala bidang. Bahasa Sunda merupakan bahasa salah satu suku yang
ada di Indonesia yaitu, Bahasa Ibu di Jawa Barat. Bahasa Sunda itu unik jika
dibandingkan dengan bahasa-bahasa daerah lain di Indonesia.
Yang perlu dipertanyakan, bagaimana kemampuan pemahaman bahasa Sunda bagi
penutur yang berasal dari luar suku Sunda? Apakah sulit untuk memahaminya,
karena bahasa Sunda itu sangat banyak jenisnya. Namun, kosa kata bahasa Sunda
banyak yang sama dengan kosa kata bahasa suku lain di Indonesia. Oleh sebab
itu, sangat bijaksana bagi penutur yang berasal dari luar suku Sunda untuk
mempelajari bahasa Sunda yang meliputi sistem nilai, sistem sosial, dan
kebudayaan serta implikasinya terhadap pentingnya berkomunikasi di Indonesia.
Kata
Kunci: Bahasa Ibu ( Bahasa Sunda), Penutur, Suku lain.
Pendahuluan
K
|
eragaman suku di Indonesia dapat dilihat sebagai
perbedaan budaya yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berbicara
masalah bahasa, Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman bahasa.
Keadaan Indonesia sebagai negara multilingual, multirasial, dan multikultural
menyebabkan lebih
dari 300 kelompok etnis atau suku bangsa di Indonesia. Atau tepatnya 1.340 suku bangsa
menurut sensus Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2010. Oleh
karena itu, dari sekian banyak suku bangsa di Indonesia tentunya memiliki
banyak keragaman bahasa, misalnya ada bahasa Sunda, Jawa, Batak, Manado, Bali,
dan lain sebagainya.
Indonesia adalah sebuah gambaran masyarakat
majemuk yang terdiri dari suku-suku bangsa yang berada di bawah sebuah
kekuasaan sebuah sistem nasional, termasuk di dalamnya adalah suku Sunda. Ciri
kemajemukan masyarakat Indonesia adalah pentingnya kesukuan yang terwujud dalam
sistem komunitas suku bangsa sebagai acuan utama bagi jati diri manusia
Indonesia. Kenyataan yang menunjukkan bahwa orang Indonesia yang berbahasa
Indonesia pada hakikatnya adalah orang dari suku-suku bangsa yang memiliki
karakter jiwa kebudayaan lokalnya yang berbicara dengan bahasa nasional dan
bahasa persatuannya.
Secara
praktis pemahaman budaya dalam pengajaran bahasa Sunda bagi penutur yang
berasal dari luar suku Sunda menekankan pada penggalian metode pengajaran
bahasa berdasarkan pola empatik. Pola ini digunakan untuk pemahaman masyarakat
majemuk baik secara genetis maupun kultural. Cara yang dilakukan adalah
menggabungkan kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan menangkap kata-kata
dan kemampuan menyusun kalimat, kemampuan memahami orang lain, kemampuan
memahami emosi sendiri, serta kemampuan melukiskan suatu konsep bahasa dalam
perspektif (think in picture),
sehingga mampu mempersepsi lingkungan, mengekspresikan konsep dalam gambar,
coretan serta lukisan. Hal ini sangat diperlukan dalam mengantarkan pemahaman
konsep budaya-budaya etnisitas di Indonesia sebelum ke aspek bahasanya.
HAMBATAN KULTURAL DALAM
MEMAHAMI BAHASA SUNDA BAGI PENUTUR YANG BERASAL DARI LUAR SUKU SUNDA.
Pertama, Tata nilai (system of
values) dari suatu masyarakat dapat juga berpengaruh terhadap bahasanya. Hal
yang demikian ini dapat kita lihat lewat fenomena tabu. Tabu mengimplikasikan
adanya ‘larangan’. Kata-kata yang mengandung unsur tabu dilarang diucapkan atau
dianggap tidak pantas atau tidak baik bila di sembarang tempat. Kata-kata
semacam itu bila diucapkan di hadapan orang banyak dikategorikan sebagai hal
yang memalukan dan oleh karena itu dilarang.
Faktor yang kedua adalah faktor yang
berasal dari pertimbangan komunikasi. Bahasa Sunda digunakan manusia untuk alat
komunikasi dalam upayanya berinteraksi dengan sesamanya khususnya di daerah
Jawa Barat. Namun, dalam kenyataannya masyarakat tidak bebas sekali dalam
penggunaan bahasa Sunda tersebut, karena ada seperangkat peraturan berbahasa
yang telah disepakati oleh masyarakat di mana dia hidup dan bergaul dengan
anggota-anggota lain sesuai dengan tata-nilai yang menjadi pedoman mereka dalam
upayanya berinteraksi dengan sesamanya.
Andaikan saja, ada dua penutur.
Penutur pertama memiliki kemampuan dan penguasaan baik dalam bahasa Sunda
maupun bahasa Indonesia, demikian juga penutur yang kedua. Pasti kedua penutur
ini tidak memiliki persoalan kebahasaan. Tapi jika sebaliknya, penutur yang
pertama berasal dari suku Sunda, dan penutur yang kedua berasal dari suku
Batak. Keduanya akan merasa kesulitan dalam berkomunikasi satu sama lain.
Karena nilai-nilai yang terkandung dalam sistem itu telah tertanam kuat pada
diri seorang penutur bahasa (Batak misalnya), maka dapat saja dia terhambat
oleh kultur Bataknya ketika dia berbicara dengan orang yang berasal dari suku
Sunda. Namun demikian, ‘penyimpangan’ dalam berbahasa itu bukan akibat
ketidakmampuan mereka menggunakan bahasa Indonesia, tetapi merupakan akibat
dari faktor sosial budaya yang melingkungi penutur-penutur tersebut.
Sistem tindak manusia memiliki empat
sistem, yaitu budaya, sosial, kepribadian, dan tingkah laku manusia. Sebagai
contoh, dalam suatu interaksi verbal antara dua orang yang dilakukan dalam
bahasa Indonesia, tiba-tiba penutur A menyelipkan beberapa buah bahasa Batak
dalam tuturannya. Tingkah laku berbahasa ini dapat dinilai berdasarkan
sumber-sumber penyebabnya. Masuknya unsur lain ke dalam tuturan A ini dapat
disebabkan oleh kebiasaan atau kemudahan pengucapan semata. Di sini, sistem tingkah laku adalah penyebab masuknya
unsur bahasa lain itu dalam tuturan A tersebut. Tetapi, masuknya unsur bahasa
lain itu dapat saja disengaja oleh A sebagai upaya untuk memperlihatkan
perasaan (sikap, motivasi, pengalaman dan sebagainya) kepada penutur B. Dalam
hal ini sistem kepribadian penutur adalah penyebab penggunaan unsur lain dalam
tuturan bahasa Indonesia yang disampaikan oleh A tersebut.
Hambatan kultural yang lain dapat
dilihat, misalnya dari kasus tindak berbahasa (speech act) yang terjadi antara
penutur dari suku Sunda dan Batak. Penutur bahasa Sunda yang tentu saja
berlatar belakang bahasa Sunda, artinya dia merupakan dwibahasawan
Sunda-Indonesia. Sementara, penutur bahasa Batak yang tentu saja berlatar
belakang bahasa Batak, artinya dia merupakan dwibahasawan Batak-Indonesia.
Kedua bahasa daerah ini sama-sama memiliki kata bujur. Kata “bujur” dalam
bahasa Sunda berarti “bokong” dan harus ditabukan, dalam arti tidak dapat
diucapkan di sembarang tempat, misalnya di hadapan orang banyak. Sementara kata
bujur dalam konteks bahasa Batak berkonotasi baik yaitu “terima kasih”.
Hambatan kultural terjadi bila penutur yang berlatar belakang budaya/bahasa
Sunda mendengar atau menggunakan kata bujur, walaupun sekarang dia telah
memahami arti kata bujur dalam konsep bahasa Batak, namun tetap saja dia merasa
berdosa bila dia mengucapkan kata tersebut karena ini berarti melanggar aturan
atau nilai dari kulturnya sendiri.
Bila dikaji dari perbedaan bahasa, tentunya setiap
bahasa memiliki persamaan dan perbedaan pada setiap kosa kata yang di miliki
oleh masing-masing bahasa. Kita berikan saja contoh perbandingan antara Bahasa
Indonesia, Bahasa Sunda, dan Bahasa Jawa.
Perhatikan
contoh kalimat berikut ini:
Bahasa
Indonesia : Ibu pergi ke pasar untuk
membeli beras dan sayuran.
Bahasa
Sunda : Ibu mios
ka pasar kanggo ngagaleuh béas sareng sareng angeuneun.
Bahasa
Jawa : Ibu menyang peken
ajeng tumbas wos lan ombyok.
Dari contoh kalimat di atas, jelas
sekali terlihat perbedaan dan persamaan kosa kata antara ketiganya. Perbedaan
disini mengacu kepada aspek morfologis, sedangkan persamaannya mengacu pada
aspek semantik. Dalam pembentukan kata bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dan
bahasa Jawa berbeda. Misalnya, pergi dalam Bahasa Indonesia berbeda bentuk
ketika menjadi bahasa Sunda (mios) dan bahasa Jawa (menyang). Namun, ketika
melihat persamaannya melalui aspek semantik ketiga kata tersebut yakni pergi
(bahasa Indonesia), mios (bahasa Sunda) dan menyang (bahasa Jawa) memiliki
makna yang sama yaitu meninggalkan. Oleh karena itu, penggunaan bahasa dalam
situasi keanekabahasaan atau multilingualisme telah banyak mendapat perhatian
dari ahli bahasa.
PERSAMAAN BAHASA SUNDA DENGAN SUKU
LAIN
Meskipun bahasa Sunda menyerap begitu banyak kosa kata dari
bahasa Melayu, Jawa, Sansakerta, dan Arab tetapi banyak kosa kata yang bukan
merupakan serapan dari bahasa Melayu sebagai bahasa yang tersebar cukup luas di
regional ini, ataupun bahasa Jawa yang bertetangga secara geografis dengan
etnis Sunda. Sebelumnya kita lihat beberapa contoh perbandingan antara bahasa
Indonesia (yg merupakan varian dari Melayu), bahasa Jawa, dan Sunda berikut ini
:
1.
a. Merah (Melayu)
b. Abang (Jawa)
c. Beureum (Sunda)
2. a. Tikus (Melayu)
b. Tikus (Jawa)
c. Beurit (Sunda)
3. a. Kalau (Melayu)
b. Menawi/Yen/Nek/Umpama (Jawa)
c. Lamun (Sunda)
b. Abang (Jawa)
c. Beureum (Sunda)
2. a. Tikus (Melayu)
b. Tikus (Jawa)
c. Beurit (Sunda)
3. a. Kalau (Melayu)
b. Menawi/Yen/Nek/Umpama (Jawa)
c. Lamun (Sunda)
v Ada beberapa persamaan antara Bahasa
Banjar dan Bahasa Sunda :
BANJAR
|
SUNDA
|
INDONESIA
|
Andika
|
Andika
|
Kamu
|
Asa
|
Asa
|
Merasa
|
Nini
|
Nini
|
Nenek
|
Indung
|
Indung
|
Ibu
|
Nginum
|
Nginum
|
Minum
|
v Ada beberapa persamaan antara Bahasa
Karo dan Bahasa Sunda:
KARO
|
SUNDA
|
INDONESIA
|
Rongit
|
Reungit
|
Nyamuk
|
Buk
|
Bu’uk
|
Rambut
|
Tektek
|
Teukteuk
|
Potong
|
Mentas
|
Meuntas
|
Lewat
|
Ula
|
Ulah
|
Jangan
|
Perbandingan
dengan bahasa daerah yang lain:
a.
Nyamuk (Indonesia)
b. Reungit (Sunda)
c. Rongit (Karo)
d. Ratngit (Madak - Kepulauan Solomon)
b. Reungit (Sunda)
c. Rongit (Karo)
d. Ratngit (Madak - Kepulauan Solomon)
e.
Rangit (Melayu Brunei)
f. Ringit (Manobo - Filipina)
g. Ro'ongit (Tonsea - Sulawesi Utara)
h. Rengit (Maranao - Filipina)
i. Yongit (Mongondow - Sulawesi Utara)
j. Rengit (Iranun - Sabah)
k. Hongito (Kaidipang - Sulawesi Utara)
l. Longit (Buol - Sulawesi Utara)
f. Ringit (Manobo - Filipina)
g. Ro'ongit (Tonsea - Sulawesi Utara)
h. Rengit (Maranao - Filipina)
i. Yongit (Mongondow - Sulawesi Utara)
j. Rengit (Iranun - Sabah)
k. Hongito (Kaidipang - Sulawesi Utara)
l. Longit (Buol - Sulawesi Utara)
Dalam bahasa Sunda ternyata memiliki
persamaan dalam bahasa di wilayah Sumatera bagian Utara (Batak, Mandailing,
Karo, Aceh), Kalimantan bagian utara
( termasuk Brunei dan Sabah),
Sulawesi Utara, Filipina, Nusa Tenggara (Bima), dan Kepulauan Solomon. Tidak
hanya dalam arti nyamuk, tetapi masih banyak lagi bahasa daerah yang memiliki
kosa kata dan arti yang sama dengan bahasa Sunda.
Kesimpulan
1. Tentunya ada banyak kosa kata yang
dimiliki oleh masing-masing daerah. Keberagaman tersebut tidak menjadi
penghalang untuk kita saling berkomunikasi satu sama lain karena adanya bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara yang telah disepakati oleh
masyarakat pengguna bahasa Indonesia.
2.
Orang Cilacap yang berbahasa Jawa masih dapat berkomunikasi
dengan orang Ciamis yang berbahasa Sunda dengan perantara bahasa Indonesia.
Begitu juga dengan orang Karo yang memiliki kesamaan kosa kata dan arti yang
sama dengan bahasa Sunda.
3.
Keragaman bahasa di Indonesia mendukung berkembangnya
pengembangan bahasa Indonesia dari periode ke periode yang menjadikan bahasa
itu dinamis dan tetap terjaga kelestariannya.
4.
Sudah selayaknya kita sebagai warga negara Indonesia merasa bangga dengan keberagaman
ratusan bahkan mungkin ribuan bahasa daerah yang dimiliki oleh negeri ini.
Apapun Suku dan Bahasanya, kita semua tetap Indonesia.
Pustaka Rujukan
Alwasilah, Chaedar. 2011. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung:
Angkasa. http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bangsa_di_Indonesia
Pateda, Mansoer. 1988. Linguistik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.
Roeder, O.G. 1987. Indonesia. A Personal Introduction. Jakarta : Gramedia.
Sudaryat, Yayat dan O. Solehudin. 2009. Psikolinguistik. Bandung: JPBD UPI.
Tim Lembaga Riset Kebudayaan. 1986. Kapita Selekta Manifestasi Budaya Indonesia.
Bandung:
Alumni.
https://royalfluzh88.blogspot.com/
BalasHapushttps://royalplus88.blogspot.com/
Nonton Bokep Terbaru Jav
Nonton Bokep Full HD
Nonton Bokep Indonesia Artis
Nonton Bokep JAV HD
Cewek SMA DiSodokMemek Nya Berdarah
Nonton Bokep Terbaru
Agen Poker Online No 1
Royalflush88 Agen Poker Terbaik
Agen Poker Royalflush88 Daftar Disini
Agen Bola Online No 1 Terbaik
Bokep Orang Rekaman Pribadi
Film Bokep Ngintip
Nonton Bokep Rekaman Cctv
Nonton bOKEP Pelajar
Bokep Hentai
Nonton Bokep Janda STW
Agen Poker Online No 1
Royalflush88 Agen Poker Terbaik
Agen Poker Royalflush88 Daftar Disini
Agen Bola Online No 1 Terbaik